Forget Me Not / Solo Exhibition Prihatmoko Moki

Forget Me Not

Solo Exhibition Prihatmoko Moki

poster pameran forget me not web

In September 2014 Prihatmoko Moki undertook a 6 week residency at Megalo Studio, a highly respected printmaking studio in Canberra, Australia. Megalo has a long history of producing socially engaged art including work that supports rights for Australia’s Indigenous people.

1 mural instalation k

During his residency, Moki researched Australia’s colonial history and produced a series of screen prints articulating his  perspective on post-colonial society. He takes a wry poke at Australia’s denial surrounding its treatment of its Aboriginal people, but also reflects on Indonesia’s ongoing suppression of independence movements outside of Java.

2 cmyk vs McRae #3 #4 k

3 cmyk vs McRae #1 #2 k

Prihatmoko Moki lives and works in Yogyakarta Indonesia. His work focuses on silkscreen printing, not only as a technical process but also for its democratic potential to reproduce works in multiple editions. Since 2006 he has been a member of the multidisplinary art project Punkasila, which has toured internationally.In 2013 together with Malcolm Smith and Rudi Hermawan he founded Krack! in Yogyakarta, a studio and gallery focused on critically engaged printmaking.

 

Forget Me Not

Pameran Tunggal Prihatmoko Moki

Pada bulan September 2014 Prihatmoko Moki diberi kesempatan untuk mengikuti residensi selama 6 minggu di Megalo, yaitu studio print ternama yang berada di Canberra Australia. Sejak 35 tahun, Megalo mempunyai nama baik sebagai studio yang fokus pada karya yang melihat isu-isu budaya secara kritis, termasuk isu-isu Aborigin Australia.

Selama masa residensi, Moki meneliti gambar dari jaman kolonial Australia, dan membuat seri karya silkscreen terkait perspektifnya tentang budaya post-colonial. Gambar ironisnya selain mengajak kita untuk berpikir tentang sikap penolakan di Australia terhadap sejarah Aborigin, tetapi juga memperlihatkan penekanan yang sedang berlangsung di Indonesia dari gerakan kemerdekaan di luar Jawa, terutama Papua.

_MG_9152 c

_MG_9144 c

_MG_9149 c

Prihatmoko Moki tinggal dan kerja di Yogyakarta, Indonesia. Karyanya terfokus pada cetak silkscreen, tidak hanya sebagai proses teknik, untuk mereproduksi karya dalam edisi banyak  namun juga karena berpotensi menyebarkan ide dan gagasan lebih luas. Sejak tahun 2006 dia bergabung sebagai salah satu anggota proyek seni multi disiplin yaitu Punkasila, kemudian pada tahun 2013, dengan Malcolm Smith dan Rudi Hermawan, dia membangun Krack di Yogyakarta, studio dan galeri yang fokus pada printmaking secara kritis.



Comments are closed.