Sip Club: The Marmos

The Marmos
Sip Club: Arda Awigarda, Aria Pradipta, Putud Utama, Reza Ali, Wulang Sunu, Yonaz K Sanjonas

Opens Sunday 26 October 7.30pm
Krack! Studio
On the east side of Lapangan Minggiran
Yogyakarta (see map below)

Marmos is a Javanese acronym for ‘marai emosi’. Literally it translates as ‘make emotional’ but its so culturally specific that it needs explanation. In Java, expressing emotion is considered impolite, or unrefined. So for example, when someone does something that really pisses you off, in Java all you can do is gulp and smile. That person just Marmos-ed you. Marmos is usually associated with things that are annoying, but in this exhibition Sip Club define it more broadly as the awkwardness of inexpressible feelings. So while slow Internet or losing your phone is sure to marmos you, so too will a baby kitten leaping up into your lap or listening to Morrisey.

__________________________________________________________

The Marmos
Sip Club: Arda Awigarda, Aria Pradipta, Putud Utama, Reza Ali, Wulang Sunu, Yonaz K Sanjonas

Buka Hari Minggu 26 Oktober, 19.30 WIB
Krack! Studio,
Timur Lapangan Minggiran
Yogyakarta (peta di bawah)

Marmos yang dalam bahasa jawa merupakan singkatan dari marai emosi (bikin emosi) kerap digunakan sebagai ungkapan untuk suatu hal yang membuat perasaan jengkel atau marah. Dalam pameran ini Sip Club berusaha membuka kemungkinan dalam kata emosi untuk tidak hanya diartikan sebagai jengkel atau marah saja, tapi justru emosi gemas atau emosi yang sulit diungkapkan (unexpressable feeling), Dalam pameran ini Sip Club mengangkat pengalaman hal-hal marmos lain seperti koneksi internet yang lambat, kehilangan, anak kecil, bully percintaan, eksistensi dan religiusitas yang aneh.

sip putih web



Comments are closed.